Rabu, 01 Desember 2010

Sebuah Cerita (Penawar Duka)


dalam Islam, kita mengenal bahwa senyum itu adalah ibadah. dan aku mengenal bahwa senyuman itu adalah sesuatu yang menenangkan. sesuatu yang lembut. sesuatu yang dapat mencuri perasaan. sesuatu yang selalu indah dilihat.
itulah senyuman, sebuah perbuatan simpel tapi kaya akan makna dan manfaat. sebuah lengkungan kecil yang terhias di wajah kita. sebuah lengkungan ajaib yang mampu meluluhkan hati dan perasaan. sebuah lengkungan yang mampu memutarbalikkan perasaan dan emosi orang yang melihatnya.
percayakah engkau akan senyuman itu kawan?
aku percaya. karena aku telah menemukan senyuman ajaibku. sebuah senyuman yang selalu membuatku tenang, walau hanya mengingatnya. tanpa melihatnya secara langsung. dialah senyum ajaibku. sebuah obat penawar duka ku. sebuah kereta kencana yang mampu membawa hatiku yang pilu kepada sebuah perasaan tenang yang damai.
si gadis penunggu hujan. dia lah sumber semua inspirasiku. sumber senyumanku. obat penawar duka ku.
aku tidak begitu mengenal dia selain hujan, kesunyiannya dan senyumannya. tapi semua itu sudah cukup bagiku untuk jatuh hati padanya.
aku menyukai senyumannya.  sebuah senyuman yang selalu membuat semua perasaan galauku hilang dalam sekejap. entah apa yang dilakukannya. aku tidak tahu. bahkan tanpa dia berbuat apa-apa, dan hanya dengan senyumannya, aku bisa terbuai dalam perasaan yang tenang dan damai. melupakan semua keluh kesahku. melupakan semua rasa sakit dan duka ku. hanya dengan senyuman.
senyumannya memiliki arti yang lebih buatku. dan aku selalu suka untuk memandangi senyum nya. senyum yang khas, yang tidak dapat kutemukan dimanapun, kecuali pada dirinya. senyumnya pula yang membuatku selalu menyayanginya dengan seluruh hatiku.
dia, gadis penunggu hujanku. si pemilik senyum terindah yang pernah kutemui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar