Sabtu, 27 November 2010

SenYum "Peduli"

The world is a dangerous place, not because of those who do evil, but because of those who look on and do nothing.” Albert Einstein




Alam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Banjir, longsor, tsunami, kekeringan, badai tropis, putting beliung, yang melanda beberapa negara di dunia termasuk Indonesia adalah reaksi alam atas aksi manusia. Reaksi itu akibat ketidakseimbangan perlakuan manusia. Para ahli mensinyalir reaksi alam tersebut akibat pemanasan global yang tidak dipedulikan.
Terkait pemanasan global, WALHI mengulas bahwa meningkatnya suhu bumi akibat akumulasi gas-gas rumah berbasis karbon, seperti karbondioksida, metan, dan hidrofluorocarbon, mendorong terjadinya perubahan iklim. Mencairnya es di pegunungan salju abadi dan Himalaya, Andes, Jayawijaya, dan Patagonia, serta Kutub Utara dan Selatan adalah indikasi meningkatnya suhu bumi. Selain itu, perubahan suhu bumi juga terjadi di lautan yang mengakibatkan berubahnya siklus dan kejadian cuaca, disebut sebagai perubahan iklim.
Pemanasan global dan perubahan iklim berdampak pada naiknya temperatur udara mencapai 1,5-4,5 derajat celcius dan mengubah permukaan bumi secara radikal sehingga mempengaruhi kesehatan dan keamanan manusia. Kenaikan suhu permukaan bumi sebesar 1 derajat celcius akan menaikkan permukaan laut setinggi 15 centimeter yang akan menenggelamkan kawasan pesisir. Selain itu, terjadi juga perubahan musim dan musnahnya berbagai jenis flora dan fauna.
Kompleksnya persoalan lingkungan hidup dari masa ke masa, mengharuskan tiap manusia sadar akan perbuatannya. Pasalnya, ulah manusia yang memperlakukan alam secara berlebihan, menjadikan kondisinya makin tidak ramah. Kini, fakta kerusakan lingkungan hidup, seperti kerusakan hutan, makin menipisnya persediaan air, pemanasan global, menumpuknya sampah, dan sebagainya, dianggap sebuah kewajaran.
Bayangkan, akibat pemanasan global diperkirakan pada 2070 sekitar 800 ribu rumah yang berada di pesisir harus dipindahkan dan sebanyak 2.000 dari 18 ribu pulau di Indonesia akan tenggelam akibat naiknya air laut.
Untuk itulah perlunya kepedulian dengan menjaga dan melestarikan lingkungan mulai dari diri dan keluarga. Hal yang tidak mudah mengubah kebiasaan yang dianggap kelaziman, namun kalau tidak sekarang kapan lagi, kalau bukan kita, siapa lagi?!
Sebagai komunitas terkecil, keluarga melalui orang tua baiknya memberikan keteladanan sebelum mengarahkan anak-anak peduli lingkungan. Di setiap teladan yang dilakukan, sampaikan kepada anak manfaat/faedahnya untuk dirinya kelak. Sampaikan juga reaksi alam kalau peduli lingkungan tidak ia lakukan. Sampaikan bahwa ia adalah generasi pewaris keberlangsungan bumi.
Berikut tips peduli lingkungan yang sangat mudah kita lakukan untuk diri dan keluarga:
1. Jika hendak berbelanja, bawalah tas yang agak besar atau keranjang yang bisa menampung belanjaan, sehingga kita tidak perlu tas kresek (kantung plastik) untuk mengurangi limbah plastik.
2. Apabila hendak makan permen atau cemilan, pastikan anda kantongi atau ditaruh di tas sampahnya/bungkusannya, jika tidak menemui tong sampah.
3. Untuk dirumah, pisahkan sampah basah dan sampah kering. Sampah kering bisa diberikan ke pemulung, sampah basah buanglah ke bak sampah untuk diangkut truk sampah.
4. Gunakan air dan listrik sesuai kebutuhan. Matikan kran air dan saklar listrik jika tidak menggunakannya lagi.
5. Hindari penggunaan Komputer bersamaan dengan TV /Tape/Radio. Pastikan anda fokus pada satu alat elektronik saja.
6. Kalau anda hendak bangun rumah, sisakan beberapa meter sebagai ruang terbuka hijau. Jangan semua lahan dijadikan bangunan, sehingga rumah tidak kelihatan sesak dan alam pun bisa tumbuh nyaman.
7. Kalau anda memiliki lahan kosong, pastikan ditanami tanaman untuk kebutuhan oksigen anda. Sebaliknya, jika tidak ada pekarangan/lahan, tanamlah dengan menggunakan pot beberapa tanaman hias sehingga kebutuhan oksigen anda tetap sehat.
Tentu banyak hal yang bisa dilakukan dari sekedar daftar catatan diatas. Dengan peduli dan berlaku ramah pada lingkungan, kita telah membuat alam tersenyum. Senyuman alam pertanda karena nyamannya bumi. Semoga bumi tetaplah menjadi tempat yang nyaman untuk ditinggali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar